IJINKAN
ijinkan aku melukiskan hujan di wajahmu
dengan ranting atau desah angin
ijinkan aku menyapu kabut di wajahmu
dengan bunga atau tawa
ijinkan aku mencintaimu
tanpa apa pun
Serang, 16 Desember 2004
2004/12/16
2004/12/08
[Puisi] Pernahkah
Pernahkah
Pernahkah kau cium aroma bunga
Ketika pagi menyapa
Pernahkah kau sapa sang surya
Ketika senja menjelma
Pernahkah kau rupa wajahku
Ketika waktu abadi melalu
Serang, 8 Desember 2004
Pernahkah kau cium aroma bunga
Ketika pagi menyapa
Pernahkah kau sapa sang surya
Ketika senja menjelma
Pernahkah kau rupa wajahku
Ketika waktu abadi melalu
Serang, 8 Desember 2004
[Puisi] Begitu Saja
Begitu Senja
Langit telah menjingga, meraga di cakrawala
Begitu senja
Dan matahari merapuh, luruh di pelupuk mata
Begitu luka
Biarlah,
Angin atau detak waktu yang akan membawa
Semua cerita
Biarlah,
Kelopak atau reranting kering yang akan menyapa
Semua derita
Serang, 08-Desember-2004
Langit telah menjingga, meraga di cakrawala
Begitu senja
Dan matahari merapuh, luruh di pelupuk mata
Begitu luka
Biarlah,
Angin atau detak waktu yang akan membawa
Semua cerita
Biarlah,
Kelopak atau reranting kering yang akan menyapa
Semua derita
Serang, 08-Desember-2004
Subscribe to:
Posts (Atom)